Lidah Buaya, Tanaman yang Mudah Beradaptasi
Lidah Buaya dan Manfaatnya
Banyak masyarakat yang memanfaatkan lidah buaya atau Aloe vera sebagai bahan baku industri obat (farmasi), bahan kosmetika, serta bahan baku produk olahan makanan dan minuman. Sejak dahulu, tanaman ini sudah digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti sembelit, wasir, batuk rejan, pencahar, dan cacingan. Sementara itu di bidang kosmetika, lidah buaya sering dipakai sebagai pencuci, penyubur rambut, dan penghalus kulit.
Pengolahan lidah buaya di bidang agroindustri salah satunya dengan membuat aneka makanan dan minuman seperti selai, teh lidah buaya, serbat, tepung lidah buaya, dan nata de aloe vera. Sementara bagi pecinta tanaman hias, lidah buaya dapat dijadikan pilihan maupun pelengkap dari koleksi tanaman hias yang sudah ada.
Dengan mempertimbangkan ragam manfaat tersebut, lidah buaya dapat dijadikan sebagai lahan bisnis yang tentunya dapat mendatngkan keuntungan jika dikelola dengan baik, tidak saja dalam skala rumah tangga, tetapi juga dalam industri kecil, menengah, maupun besar.
Tanaman lidah buaya telah dibudidayakan di Indonesia mulai beberapa tahun yang lalu, salah satunya di Pontianak. Jenis yang diusahakan di daerah tersebut yakni Aloe Chinensis yang berasal dari China. Budi daya lidah buaya tersebut di distribusikan untuk pasar dalam negeri dan ekspor, terutama ke Jepang. Jepang merupakan negara pengguna lidah buaya terbesar di dunia. Kebutuhan lidah buaya segar mencapai 300 ton/bulan.
Keistimewaan tanaman lidah buaya salah satunya adalah mudah diperbanyak dan tidak memerlukan perawatan yang intensif, baik di lahan pekarangan, dalam pot, maupun di polybag, Selain itu, kemampuannya bertahan hidup di daerah kering pada musim kemarau menjadi nilai tambah tanaman lidah buaya. Jika investasi sarana pertanian sudah tersedia, tanaman lidah buaya dapat di produksi melalui sistem hidroponik atau secara organik (dengan pupuk kandang dan pestisida).
Lidah buaya merupakan tanaman asli Ethiopia dan berkembang di beberapa pegunungan di Afrika, Madagaskar, Semenanjung Arabia, dan beberapa kepulauan di sekitar Benua Afrika. Pendapat lain menyebutkan bahwa lidah buaya berasal dari Bombay yang kemudian menyebar ke seluruh pelosok dunia termasuk ke Indonesia pada abad ke-17.
Sejak 2200 Sebelum Masehi (SM), lidah buaya telah dikenal dapat berfungsi sebagai obat untuk melancarkan buang air besar (pencahar), penyubur rambut, dan penyembuh luka. Di Mesir, Cleopatra menggunakan lidah buaya untuk perawatan kulit halusnya. Selain itu, lidah buaya sudah digunakan bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM. Seorang peracik obat-obatan tradisional berkebangsaan Yunani bernama Dioscorides, menyebutkan bahwa lidah buaya dapat mengobati berbagai penyakit, seperti bisul, kulit memar, pecah-pecah, lecet, penyembuh luka bagi penderita lepra, rambut rontok, wasir, dan radang tenggorokan.
Tanaman lidah buaya diberi nama Aloe Vera oleh Carl Von Linne pada tahun 1720 Masehi. Ratusan catatan mengenai manfaat lidah buaya untuk pengobatan di publikasikan oleh para tabib dan dokter. Di bagian barat daya Amerika, lidah buaya ditanam sebagai tanaman hias (ornamental plants) sekaligus dimanfaatkan sebagai obat luka bakar. Selain itu, Badan Farmasi Amerika Serikat (USP) menyatakan lidah buaya terdaftar secara resmi sebagai obat pencahar dan obat untuk pelindung kulit.
Pusat pengembangan lidah buaya terdapat di negara-negara Afrika bagian Selatan (Transvaal), yakni Eeitrea, Ethiopia, dan Northern Somalia. Saat ini, negara-negara yang telah membudidayakan tanaman lidah buaya secara komersial di antaranya adalah Amerika Serikat, Meksiko, Karibia, Israel, Australia, Thailand, dan Indonesia.
Kesimpulan
Lidah buaya atau Aloe vera merupakan tanaman yang memiliki banyak keistimewaan. Di tinjau dari segi budi daya, tanaman lidah buaya ini mudah diperbanyak dan tidak memerlukan pemeliharaan dan perawatan yang intensif dan berlebihan. Berdasarkan manfaatnya, lidah buaya banyak dibutuhkan sebagai bahan baku industri obat (farmasi) dan bahan kosmetika.
Selain itu, lidah buaya dapat dibuat menjadi aneka olahan makanan dan minuman. Karakteristik fisik lidah buaya yang khas menjadikan pilihan maupun pelengkap bagi para pecinta tanaman hias. Karena itu, lidah buaya dapat dijadikan sebagai peluang bisnis yang sangat menjanjikan, karena mudah dikelola, baik sekala rumah tangga, industri kecil, menengah, maupun industri besar.
Demikian artikel tentang lidah buaya dan kegunaannya, semoga artikel yang telah Anda baca bermanfaat dan dapat menambah wawasan serta khazanah ilmu pengetahuan Anda. Sekian dan terima kasih..
Posting Komentar untuk "Lidah Buaya, Tanaman yang Mudah Beradaptasi"
Silahkan berkomentar dengan sopan dan bijak!!