Memanfaatkan Lidah Buaya Sebagai Obat Herbal Demi Menunjang Kesehatan Tubuh
Kandungan Lidah Buaya
Lidah buaya mengandung air sebanyak 95%, sisanya berupa bahan aktif (active ingredients) antara lain minyak esensial, asam amino, nineral, vitamin, enzim, dan glikoprotein. Berikut kandungan kimia lidah buaya dalam 100 gram bahan.
Kandungan kimia lidah buaya
No | Komponen | Nilai |
---|---|---|
1 | Air | 95,51% |
2 | Lemak | 0.067% |
3 | Karbohidrat | 0.045% |
4 | Protein | 0.038% |
5 | Vitamin A | 4.59% |
6 | Vitamin C | 3.47% |
Lidah buaya memiliki cairan bening seperti jeli dan cairan berwarna kekuningan yang mengandung aloin. Cairan ini berasal dari lateks yang terdapat di bagian luar kulit lidah buaya. Cairan yang mengandung aloin ini tidak serupa dengan gel lidah buaya yang dianggap cukup aman dan banyak dimanfaatkan sebagai obat pencahar komersial.
Kandungan aloin dalam lidah buaya dapat bervariasi tergantung pada jenisnya seperti Cape aloe, Curacau aloe, dan Socotrine aloe. Selain aloin, beberapa bahan kimia yang terkandung dalam tanaman ini adalah barbaolin, isobarbaloin, aloe-imodin, aloenin, dan aloesin.
Getah lidah buaya mengandung aloin yang bermanfaat sebagai obat pencahar.
Daging lidah buaya mengandung lebih dari 200 komponen kimia dan nutrisi alami yang secara bersinergi dan menghasilkan khasiat tertentu. Berikut ini merupakan komponen kimia yang terkandung dalam lidah buaya berdasarkan manfaatnya.
- Lignin
- Lignin dalam lidah buaya memiliki kemampuan penyerapan yang lebih tinggi yang memudahkan peresapan gel ke kulit sehingga mampu melindungi kulit dari dehidrasi dan menjaga kelembapan kulit.
- Saponin
- Saponin komponen kimia yang terkandung dalam lidah buaya yang bermanfaat memiliki kemampuan dan membersihkan (aseptik), dan sebagai bahan pencuci yang sangat baik.
- Komplek anthraquinon, aloin, barbaloin, iso-barbaloin, anthranol, aloe emodin, anthracene, aloetic acid, asam sinamat, asam krisophanat, eteral oil, dan resistnol.
- Komplek komponen kimia ini bermanfaat sebagai bahan laksatif, penghilang rasa sakit, mengurangi racun, senyawa antibakteri, dan mempunyai kandungan antibiotik.
- Kalium dan Natrium
- Berfungsi untuk memelihara kekencangan muka dan otot tubuh, sebagai regulasi dan metabolisme tubuh dan penting dalam pengaturan impuls saraf.
- Kalsium
- Bermanfaat untuk membantu pembentukan dan regenerasi tulang.
- Seng (Zn)
- Seng merupakan zat kimia yang berfungsi atau bermanfaat bagi kesehatan saluran air kencing.
- Asam folat
- Asam folat yang terkandung dalam lidah buaya bermanfaat bagi kesehatan kulit dan rambut.
- Vitamin A
- Lidah buaya juga mengandung vitamin A yang bermanfaat untuk oksigenasi jaringan tubuh, terutama kulit dan kuku.
- Vitamin B1, B2,B6, Niacinamida, dan kolin
- Berfungsi untuk menjalankan fungsi tubuh secara normal dan sehat.
- Enzim oksidase, amilase, katalase, lipase, dan protease
- Bermanfaat dalam mengatur berbagai proses kimia dalam tubuh, dan menyembuhkan luka dalam dan luar.
- Enzim protease dan glukomannan
- Enzim ini berfungsi sebagai pemghilang rasa nyeri saat luka.
- Asam krisofan
- Berfungsi untuk mendorong penyembuhan kulit yang mengalami kerusakan.
- Mono dan polisakarida (selulosa, glukosa, mannosa, dan aldopentosa)
- Bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, dan berfungsi untuk memproduksi mukopolisakarida.
Daging lidah buaya memiliki kandungan nutrisi yang cukup lengkap, diantaranya Zn, K, Fe, vitamin A, asam folat, dan kholin. Sementara itu lendir lidah buaya mengandung vitamin B1, B2, B6, B12, C dan E, inositol, dan asam folat. Kandungan mineral lidah buaya, diantaranya kalsium, fosfor, besi, natrium, magnesium, mangan, tembaga dan seng. Berdasarkan penelitian, enzim yang dimiliki lidah buaya antara lain amilase, katalase, selulosa, karboksipeptidase, karboksihelolase, fostatase, lipase, nukleotidase, alkaine, dan proteolitase.
Efek Farmakologis
Lidah buaya memiliki efek farmakologi, yaitu pencahar (laxatic) dan parasiticide. Selain itu, lidah buaya diduga mampu memperbaiki fungsi pankreas, mengobati sakit kepala, pusing, sembelit (konstipasi), kejang pada anak, kurang gizi, (malnutrisi), batuk rejan (pertusiss), muntah darah, kencing manis, wasir, meluruhkan haid, dan menyuburkan rambut. Berikut ini beberapa manfaat lain dari lidah buaya berdasarkan hasil penelitian :
- Antiseptik, pembersih alami dan mengobati luka dengan cepat
- Antipuritik, penghilang rasa gatal
- Anestetik, pereda rasa sakit
- Afrosidiak, pembangkit gairah seksual
- Antipiretik, penurun rasa panas
- Anti jamur, anti virus, dan antibakteri yang berasal dari kandungan saponin
- Anti-inflamasi yang berasal dari asam lemak
- Menurunkan kadar gula darah dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, dan sebagai nutrisi pendukung untuk penderita HIV.
Selain itu lidah buaya mengandung senyawa lignin dan polisakarida yang berguna sebagai media pembawa zat-zat nutrisi yang diperlukan oleh kulit. Di tunjang juga oleh karakteristik lidah buaya yang memiliki tingkat keasaman (pH) yang notmal, hampir sama denga pH kukit manusia sehingga memberikan kemampuan untuk menembus kulit secara baik.
Lidah buaya juga memiliki kandungan asam amino dan enzim yang masing-masing berfungsi untuk membantu perkembangan sel-sel baru dengan kecepatan luar biasa dan menghilangkan sel-sel yang telah mati dari epidermis.
Senyawa Nutrisi yang Berperan dalam Penyembuhan
Lidah buaya mengandung senyawa nutrisi yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan dan penyembuhan (terapi) berbagai penyakit. Salah satu referensi menyebutkan bahwa lidah buaya mengandung hormon pertumbuhan (human growth hormone) dan anti penuaan (anti-aging). Efek positif mengkomsumsi hormon ini untuk mencegah kegemukan, mempertahankan kehalusan kulit, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan kepekaan panca indra manusia.
Berikut adalah beberapa penyakit yang mampu disembuhkan dengan lidah buaya dan senyawa yang berperan dalam penyembuhan penyakit tersebut.
- Penggunaan : Luka lecet, luka tersayat, sengatan matahari dan luka bakar
- Senyawa yang berperan : Mukopolisakarida, enzim, hormon, vitamin A, B, C, E, asam folat, serta mineral Zn dan Ca.
- Penggunaan : Bisul bernanah
- Senyawa yang berperan : Mukopolisakarida, enzim, hormon, vitamin A, B, C, asam folat, serta mineral, Zn, dan Ca.
- Penggunaan : Jerawat
- Senyawa yang berperan : Riboflavin, vitamin A, C, dan E, polisakarida, enzim, Zn, serta hormon penyembuhan luka.
- Penggunaan : Memperlambat penuaan dini
- Senyawa yang berperan : Semua vitamin dan mineral yang ada, asam amino, hormon, Zn, serta kalsium.
- Penggunaan : Anemia
- Senyawa yang berperan : Besi, asam folat, tembaga dan vitamin C.
- Penggunaan : Antibakteri, antibiotik, fungisida
- Senyawa yang berperan : Semua zat berperan secara sinergis.
- Penggunaan : Penyegar (astringen)
- Senyawa yang berperan : Polisakarida dan tanin.
- Penggunaan : Mengurangi kebotakan rambut
- Senyawa yang berperan : Kromium, Cu, asam amino, vitamin A, dan C.
- Penggunaan : Beri-beri
- Senyawa yang berperan : Thiamin dan vitamin B1
- Penggunaan : Tumor
- Senyawa yang berperan : Lectin dan emodin.
- Penggunaan : Kanker
- Senyawa yang berperan : Hormon, polisakarida, dan mukopolisakarida
- Penggunaan : Sembelit
- Senyawa yang berperan : Thiamin dan asam folat
- Penggunaan : Ketombe
- Senyawa yang berperan : Vitamin A, B, dan asam amino
- Penggunaan : Diabetes
- Senyawa yang berperan : Kromium, inositol, vitamin A, dan getah kering lidah buaya yang mengandung hypoglycemic.
- Penggunaan : Kolesterol
- Senyawa yang berperan : B-sitosterol
- Penggunaan : Ruam akibat popok
- Senyawa yang berperan : Riboflavin
- Penggunaan : Disentri
- Senyawa yang berperan : Vitamin, mineral, asam amino, air, dan polisakarida
- Penggunaan : Kerontokan rambut
- Senyawa yang berperan : Inositol, vitamin C, asam amino, enzim, mineral, dan vitamin A.
- Penggunaan : Influenza
- Senyawa yang berperan : Vitamin A, B, C, E, asam amino, dan enzim.
- Penggunaan : Bau kaki
- Senyawa yang berperan : Kandungan anti jamur
- Penggunaan : Kondisioner rambut
- Senyawa yang berperan : Vitamin A, B, E, polisakarida, dan asam amino.
- Penggunaan : Sakit kepala
- Senyawa yang berperan : Vitamin B dan asam amino.
- Penggunaan : Gigitan serangga
- Senyawa yang berperan : Polisakarida, vitamin C, enzim, dan mineral.
- Penggunaan : Instetinal disorder
- Senyawa yang berperan : Polisakarida, mineral, dan vitamin.
- Penggunaan : Luka dalam
- Senyawa yang berperan : Polisakarida dan asam amino
- Penggunaan : Infeksi ginjal
- Senyawa yang berperan : Kolin, vitamin B, mineral, magnesium, dan kalium.
- Penggunaan : Masalah datang bulan (Haid)
- Senyawa yang berperan : Kalsium dan magnesium
- Penggunaan : Pelembut (moisture)
- Senyawa yang berperan : Vitamin A, C, dan polisakarida.
- Penggunaan : Sampo
- Senyawa yang berperan : Asam amino, mineral, vitamin, enzim.
- Penggunaan : Gigitan ular
- Senyawa yang berperan : Vitamin C
- Penggunaan : Meningkatkan gairah seksual
- Senyawa yang berperan : Zn, asam folat, Mn, serta vitamin A dan E.
- Penggunaan : Stomach Ulcers
- Senyawa yang berperan : Polisakarida dan Fe
- Penggunaan : Sakit gigi
- Senyawa yang berperan : Vitamin C, kalsium, Fe, dan asam amino.
- Penggunaan : TBC
- Senyawa yang berperan : Vitamin C, kalsium, Fe, dan asam amino.
- Penggunaan : Cacingan
- Senyawa yang berperan : Mineral, tiamin, riboflavin, dan polisakarida (aloin).
- Penggunaan : Radiasi sinar X
- Senyawa yang berperan : Polisakarida, enzim, mineral, dan asam amino.
- Penggunaan : AIDS
- Senyawa yang berperan : Polisakarida dan acetylated mannosa.
Efek Samping Mengkonsumsi Lidah Buaya
Selain memiliki berbagai manfaat, lidah buaya kadang-kadang dapat menyebabkan efek samping. Jika pemakaian lidah buaya mengakibatkan efek samping, hentikan konsumsinya sesegera mungkin dan segera konsultasikan dengan dokter. Beberapa efek samping mengkomsumsi lidah buaya sebagai berikut :
- Urine berwarna merah muda (pink) atau merah. Jika hal ini terjadi, harus segera berkonsultasi dengan dokter.
- Konsumsi lidah buaya yang sangat berlebihan di duga dapat mengakibatkan fehidrasi, kejang perut atau kejang usus.
- Diare yang akut atau jantung berdebar karena kurangnya kadar kalium dalam darah. Biasanya orang yang mengalami efek samping seperti ini tidak cocok menggunakan lidah buaya untuk pengobatan.
Berikut ini sebagian orang yang sebaiknya tidak mengkonsumsi lidah buaya :
- Anak-anak dibawah usia 12 tahun
- Wanita hamil atau merencanakan kehamilan
- Wanita yang sedang haid dengan pengeluaran darah yang banyak
- Ibu memyusui
- Orang yang mengalami gangguan perut dan usus
- Orang yang mengkonsumsi obat-obatan dari jenis licorine, diuretik, atau kortikosteroid
- Pengidap penyakit Crohn's
- Orang yang sedang memgkonsumsi obat jantung antiaritmia
- Orang yang setelah operasi laparatomi
Demikianlah uraian singkat tentang memanfaatkan lidah buaya sebagai obat herbal untuk menunjang kesehatan tubuh, semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Posting Komentar untuk "Memanfaatkan Lidah Buaya Sebagai Obat Herbal Demi Menunjang Kesehatan Tubuh"
Silahkan berkomentar dengan sopan dan bijak!!