Telaah Hadits : Saling Berusaha Mencari Keridhoan Suami Istri
Hadits Pertama
Dari Shafiyyah Ra, ia berkata : "Saya tidak pernah menyaksikan seseorang yang akhlaknya lebih baik dari pada Rasulullah Saw, suatu malam beliau memboncengkan saya di bagian belakang untanya. Saya mulai mengantuk, lalu Rasulullah Saw mencubit saya dengan tangannya yang mulia seraya berkata : 'Duhai orang ini! Tahan sedikitlah (jangan cepat mengantuk), wahai putri Huyay! Beliau berkata lagi : 'Wahai Shafiyyah, aku minta maaf kepadamu atas perlakuanku kepada kaum-mu karena mereka telah mengatakan saya begini dan begitu'." (HR. Ibnu Asakir dan Abu Nuaim).
Hadits Kedua
Dari Aisyah Ra, ia berkata : "Saya pernah meminjam jarum dari Hafshah binti Rawahah yang saya gunakan untuk menjahit pakaian Rasulullah Saw. Jarum itu terjatuh dari tangan saya, lalu saya mencarinya. Tiba-tiba Rasulullah Saw masuk, lalu aku dapat melihat dengan jelas jarum yang terjatuh karena pancaran sinar wajah beliau. Saya pun tertawa, kemudian beliau berkata : 'Wahai si pipi merah delima, mengapa engkau tertawa?' Saya menjawab : 'Saya sedang mengalami begini dan begin'. Dengan suaranya yang keras beliau pun berkata : 'Wahai Aisyah, sungguh celaka! sungguh celaka orang yang dijauhkan dari melihat wajah ini. Tak seorang pun mukmin atau kafir melainkan semuanya sangat ingin melihat wajahku ini'. " (HR. Ibnu Asakir).
Penjelasan Hadits Pertama
Hadits pertama menceritakan bahwa ketika Rasulullah Saw dapat menaklukkan kaum Yahudi Bani Musthalik di bawah kepemimpinan Huyay, ayah Shafiyyah, beliau mendapatkan rampasan perang dan tawanan, termasuk Shafiyyah. Shafiyyah dibebaskan dari tahanan dan dijadikan istri oleh Rasulullah Saw.
Ketika Shafiyyah dibawa pulang oleh Rasulullah Saw ke Madinah dia diboncengkan di bagian belakang unta. Saat diboncengkan Shafiyyah mengantuk, lalu Rasulullah Saw mencubitnya dan memintanya agar tidak cepat-cepat mengantuk.
Setelah Shafiyyah terjaga dari kantuknya, beliau berkata kepada Shafiyyah : "Saya meminta maaf kepadamu atas perlakuanku kepada kaummu. Kaummu lah sebenarnya yang menjadi penyebab terjadinya peperangan karena mereka telah mengatakan hal-hal yang tidak benar tentang diriku. "
Sikap yang ditunjukkan Shafiyyah yang mana ia bersedia dibangunkan oleh baginda Rasulullah Saw dari rasa mengantuknya untuk mendengarkan apa yang akan dikatakan Rasulullah Saw kepadanya dan pernyataan baginda Rasulullah Saw kepada Shafiyyah untuk meminta maaf atas tindakan-tindakan beliau kepada kaumnya merupakan upaya untuk saling mencari keridhoan suami istri supaya tidak terjadi permusuhan dan pertengkaran.
Walaupun pada dasarnya Rasulullah telah melakukan hal yang dianggap benar dalam menindak kaumnya Shafiyyah yang melakukan permusuhan dan perlawanan kepada Islam, tetapi beliau Rasulullah Saw tidak ingin menyakiti hati Shafiyyah sehingga dapat membuat Shafiyyah merasa dendam dan benci kepada beliau.
Oleh karena itu, beliau pun menjelaskan kepada Shafiyyah alasan mengambil tindakan kepada kaumnya dan meminta maaf kepada Shafiyyah. Sebaliknya, Shafiyyah yang tengah mengantuk bersedia berjaga kembali karena dibangunkan oleh Rasulullah Saw agar beliau senang dan ridho kepada dirinya.
Demikianlah rahasia ikatan kejiwaan suami istri dalam upaya mewujudkan kerukunan dan ketentraman. Masing-masing berusaha melakukan hal-hal yang dapat menjadikan pasangannya ridho dan senang.
Penjelasan Hadits Kedua
Pada hadits kedua menjabarkan tentang Sayyidah Aisyah yang kehilangan jarum yang digunakan untuk menjahit baju Rasulullah Saw. Ketika Rasulullah datang, jarum tersebut dapat ditemukan kembali karena pancaran cahaya yang memancar dari wajah Rasulullah Saw yang mulia, Sayyidah Aisyah pun menjadi senang.
Kejadian ini semula tidak diketahui oleh baginda Rasulullah Saw. Akan tetapi, karena Sayyidah Aisyah Ra tertawa, hal demikian menjadi menarik perhatian Rasulullah Saw, sehingga beliau pun bertanya kepadanya dengan panggilan kemesraan yang membuat hati Sayyidah Aisyah sangat senang, yaitu : "Wahai si pipi merah delima."
Dengan panggilan semacam itu, Sayyidah Aisyah merasa sangat senang dan ridho. Sebaliknya, Rasulullah Saw juga sangat senang ketika Sayyidah Aisyah mengatakan bahwa pancaran sinar yang muncul dari wajah beliau dapat ia gunakan untuk mencari jarum yang jatuh dan belum berhasil ditemukannya.
Keadaan semacam ini benar-benar merupakan hal yang sangat menggembirakan hati Rasulullah Saw, sehingga beliau pun bersabda : "sungguh celaka! sungguh celaka orang yang dijauhkan dari melihat wajah ini. Tak seorang pun mukmin atau kafir melainkan semuanya sangat ingin melihat wajahku ini." Hal ini merupakan ungkapan rasa senang dan keridhoan beliau atas pujian yang diberikan oleh Sayyidah Aisyah ra.
Kesimpulan
Dari kedua hadits diatas, kita dapat memperoleh bukti yang menyakinkan bahwa sebagai suami istri, seorang rasul sekalipun tetap berkeinginan membuat hati istrinya ridho dan senang. Istri-istri Rasulullah Saw pun banyak berbuat hal yang sama kepada Rasulullah Saw. Dengan demikian, suami dan istri yang bermental sehat akan selalu berusaha saling mencari keridhoan dari pasangannya supaya kehidupannya menjadi harmonis, tentram, dan damai.
Demikian kajian islam dalam telaah hadits kali ini, semoga dapat menjadi pelajaran yang bermanfaat bagi Anda pasangan suami istri.
Posting Komentar untuk "Telaah Hadits : Saling Berusaha Mencari Keridhoan Suami Istri"
Silahkan berkomentar dengan sopan dan bijak!!