Profil Tarbiyatul Muallimien Al-Islamiyah (TMI) Al-Amien Prenduan

Salah satu lembaga pendidikan yang ada di lingkungan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan adalah Tarbiyatul Muallimien Al-Islamiyah atau yang biasa di s

Perlu diketahui oleh pembaca yang budiman, saya Ahmad Falihudin sebagai admin dan penulis blog ini merupakan Alumnus TMI Al-Amien Prenduan tahun 2004 Masehi. Baiklah pada kesempatan yang berbahagia ini penulis mencoba untuk mengupgrade kembali kenangan waktu mondok di pesantren Al-Amien Prenduan. 

Sejarah Singkat Tarbiyatul Muallimien Al-Islamiyah (TMI) Al-Amien Prenduan

Salah satu lembaga pendidikan yang ada di lingkungan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan adalah Tarbiyatul Muallimien Al-Islamiyah atau yang biasa di singkat dengan TMI. TMI ini merupakan lembaga pendidikan tingkat menengah yang paling tua di Pondok Pesantren Al-Amien. Awal perintisannya sekitar tahun 1959 Masehi oleh Kiyai Jauhari Chotib. 

Kiyai Jauhari Chotib sendiri merupakan pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan generasi pertama yang memimpin lembaga ini selama kurang lebih 10 tahun yang berlokasi awal di Pondok Tegal sampai beliau wafat pada bulan juli tahun 1970 M. 

Setelah pendiri awal wafat yaitu Kiyai Jauhari Chotib maka usaha rintisan dilanjutkan oleh para putra dan santrinya, adapun langkah awal yang dilakukan adalah :

  1. Membuka lokasi baru dengan lahan kurang lebih 6 Ha, hasil dari sumbangan para santri Kiyai Jauhari yang terletak di sebelah barat lokasi lama dengan jarak kurang lebih 2 km. 
  2. Membentuk tim kecil dengan anggota 3 orang, yaitu : KH. Tidjani Jauhari, KH. Idris Jauhari, dan KH. Jamaluddin Kafie dengan tujuan untuk memyusun kurikulum yang lebih refresentatif. 
  3. Melakukan study banding ke Pondok Modern Darussalam Gontor dan pondok-pondok besar lainnya di wilayah Jawa Timur, sekaligus meminta doa dan restu terutamanya kepada Kiyai Ahmad Sahal dan Kiyai Imam Zarkasyi Gontor, guna meminta nasehat dalam upaya pengembangan TMI sesuai dengan sistem dan paradigma baru yang telah disepakati. 

Maka setelah melalui proses yang panjang dan berliku, tepat pada hari Jum’at, tanggal 10 Syawal 1391 atau 3 Desember 1971 dibukalah TMI (Tarbiyatul Muallimien Al-Islamiyah) khusus putra, dengan sistem dan bentuk pendidikannya yang ada sampai sekarang. 

TMI secara resmi dibuka oleh KH. Muhammad Idris Jauhari dengan menempati rumah (bangunan) yang sangat sederhana milik penduduk sekitar lokasi yang baru. Dan tanggal 3 Desember di tetapkan sebagai hari berdirinya TMI Pondok Pesantren Al-Amien. 

Adapun TMI khusus putri atau lebih dikenal dengan nama Tarbiyatul Muallimat Al-Islamiyah (TMaI) dibuka pada tanggal 10 Syawal 1405 atau 19 Juni 1985, oleh Nyai Anisah Fatimah Zarkasyi, putri Kiai Zarkasyi dan istri (alm) KH. Tidjani Djauhari, 14 tahun setelah dibukanya TMI khusus putra. 

Visi dan Misi Lembaga

Visi TMI Al-Amien Prenduan

  1. Semata-mata untuk ibadah kepada Allah Swt, dan mengharap ridlo-Nya (sebagaimana tercermin dalam sikap tawadlu’, tunduk dan patuh kepada Allah swt., dalam seluruh aspek kehidupan). 
  2. Mengimplementasikan fungsi Khalifah Allah di muka bumi (sebagaimana tercermin dalam sikap proaktif, inovatif, kreatif dan produktif).

Misi TMI Al-Amien Prenduan

  1. Mempersiapkan individu-individu yang unggul dan berkualitas menuju terbentuknya umat terbaik yang pernah dikeluarkan untuk manusia (khairo ummah). 
  2. Sebagai misi khususnya adalah mempersiapkan kader-kader ulama dan pemimpin umat (mundzirul qoum) yang muttafaqih fid-dien yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan dakwah ilal khair, ‘amar ma’ruf nahi munkar dan indzarul qoum.

Masa Studi dan Jenjang Pendidikan

Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas pada poin sejarah TMI Al-Amien Prenduan, bahwa TMI adalah lembaga pendidikan tingkat menengah artinya lembaga ini setingkat dengan Madrasah Tsanawiyah (MTS) dan Madrasah Aliyah (MA), atau setingkat dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Umum (SMU). 

Ada 2 program yang ada di TMI, yaitu :

  1. Kelas reguler (kelas biasa), dengan lama studi selama 6 tahun. Kelas ini dikhususkan untuk mereka para tamatan SD atau MI. 
  2. Kelas intensif, untuk mereka para tamatan dari MTS/SMP dengan lama studi selama 4 tahun. 

Kelas Persiapan

Di TMI juga dibuka kelas persiapan yang diberi nama kelas Syu'bah Takmiliyyah. Kelas syu'bah ini dipersiapkan bagi mereka yang tidak lulus dalam kompetesi ujian masuk atau tidak memenuhi syarat untuk duduk di kelas satu. 

Ada 2 jenis kelas Syu'bah Takmiliyyah, yaitu : 

  1. Syu'bah Tamhidiyyah, kelas ini dipersiapkan bagi mereka yang tidak lulus pada kompetensi ujian masuk untuk tamatan SD/MI.
  2. Syu'bah I'dadiyah, kelas ini dipersiapkan bagi mereka yang tidak lulus pada kompetensi ujian masuk untuk tamatan MTS/SMP.

Materi dan Komponen Pendidikan

Secara garis besar, materi atau subyek pendidikan di TMI Al-AMIEN PRENDUAN meliputi 7 (tujuh) jenis pendidikan, yaitu:
  1. Pendidikan keimanan (aqidah dan syariah).
  2. Pendidikan kepribadian dan budi pekerti (akhlak karimah)
  3. Pendidikan kebangsaan, kewarganegaraan dan HAM.
  4. Pendidikan keilmuan (intelektualitas).
  5. Pendidikan kesenian dan keterampilan vokasional (kestram).
  6. Pendidikan olahraga, kesehatan dan lingkungan (orkesling).
  7. Pendidikan kepesantrenan (ma’hadiyat).
Ketujuh jenis pendidikan tersebut dijabarkan dalam bentuk beberapa Bidang Edukasi (BE—bukan Bidang Studi) yang diprogram sesuai dengan kelas atau tingkat pendidikan yang ada dengan alokasi waktu yang fleksibel. 

Kemudian sesuai dengan target kompetensi yang harus dikuasai oleh santri, maka Bidang Edukasi tersebut dikelompokkan menjadi 2 kelompok kompetensi yaitu :
  1. Kompetensi Dasar (Komdas), dan 
  2. Kompetensi Pilihan (Kompil).
Keterangan : 
  • Kompetensi Dasar (Komdas) adalah kompetensi-kompetensi dasar umum yang harus dikuasai oleh seluruh santri, tanpa kecuali, sesuai dengan target yang telah ditetapkan pada kelas-kelas tertentu. 
  • Komdas ini meliputi 2 kelompok Bidang Edukasi, yaitu : Komdas A dan Komdas B
  • Komdas A meliputi : Ulum Tanziliyah ‘Studi Islam’ (Al-Qur’an wa Ulumuhu, Al-Hadits wa Siroh Nabawiyah, Ilmu Tauhid wal Akhlaq, dan Ilmu Fiqh wa Ushuluhu), Ulum Wathoniyah ‘Kurikulum Nasional’ (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Matematika dan Logika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa Inggris), Ulum Ma’hadiyah ‘Kurikulum Kepesantrenan’ (Bahasa dan Sastra Arab, Ilmu-ilmu Pendidikan dan Keguruan, Dasar-dasar Riset dan Jurnalistik).
  • Sedangkan Komdas B, mencakup 5 Bidang Edukasi, yaitu Pendidikan Kepesantrenan, Pendidikan Kepanduan dan Kebangsaan, Pendidikan Olahraga, Kesehatan dan Lingkungan, Pendidikan Kesenian dan Keterampilan Vokasional, dan Pendidikan Khusus Kewanitaan.
  • Kompetensi Pilihan (Kompil) adalah kompetensi-kompetensi khusus yang harus dikuasai oleh santri-santri tertentu, sesuai dengan bakat, minat, kecenderungan, dan pilihannya masing-masing. 
Kompil ini meliputi 2 kelompok Bidang Edukasi, yaitu Kompil A mencakup 4 jenis pilihan, yaitu :  
  1. Ulum Tanziliyah dan Bahasa Arab
  2. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/Sains
  3. Ilmu Pengetahuan Sosial dan Bahasa Inggris
  4. Bahasa dan Sastra Indonesia.
Sedangkan Kompil B, mencakup 8 jenis pilihan, yaitu : 
  1. Saka-saka dan Resus-resus Pramuka 
  2. Klub-klub Penelitian dan Pengkajian Ilmiah
  3. Bahasa
  4. Olahraga
  5. Kesenian
  6. Palang Merah Remaja (PMR)
  7. Pecinta Alam dan Lingkungan
  8. Kursus-kursus keterampilan dan kejuruan

Pengakuan Ijazah

Sejak tahun 1982, ijazah TMI AL-AMIEN PRENDUAN telah memperoleh pengakuan persamaan (mu’adalah) dengan sekolah-sekolah menengah atas, di negara-negara Islam di Timur Tengah, antara lain :
  1. Dari Al-Jami’ah al-Islamiyah Madinah al-Munawwaroh, dengan SK No. 58/402 tertanggal 17/8/1402 (tahun 1982).
  2. Dari Jami’ah Malik Abdil Aziz (Jami’ah Ummil Quro) Makkah al-Mukarromah, dengan SK No. 42 tertanggal 1/5/1402. (tahun 1982).
  3. Dari Jami’ah Al-Azhar Cairo, dengan SK No. 42 tertanggal 25/3/1997.
  4. Dari International Islamic University Islamabad, Pakistan dengan surat resmi tertanggal 11 Juli 1988.
  5. Dari Universitas Az-Zaytoun Tunisia, dengan surat resmi tertanggal 21 Maret 1994.
Sedangkan di dalam negeri, ijazah TMI AL-AMIEN PRENDUAN telah mendapat pengakuan dari berbagai lembaga, baik negeri maupun swasta, antara lain
  1. Dari Pimpinan Pondok Modern Gontor (diakui setara dan sederajat dengan KMI Gontor) dengan SK No. 121/PM-A/III/1413, tertanggal 25 September 1992
  2. Dari Departemen Agama RI. (diakui setara dan sederajat dengan MTsN dan MAN), dengan SK Dirjen Binbaga No. E.IV/PP.032/KEP/80/98, tertanggal 9 Desember 1998.
  3. Dari Departemen Pendidikan Nasional RI. (diakui setara dan sederajat dengan SMUN), dengan SK. Menteri Pendidikan Nasional No. 106/0/2000, tertanggal 29 Juni 2000.

Organisasi Santri

Salah satu sunnah/tradisi kepesantrenan yang berjalan di TMI adalah bahwa kehidupan santri sehari-hari di luar jam sekolah formal dikelola oleh para santri sendiri, dengan falsafah “Dari, Oleh dan Untuk Santri”. Pengelolaan ini dilaksanakan melalui organisasi santri, yaitu Ikatan Santri TMI Putra (ISMI), dan Ikatan Santri TMI Putri (ISTAMA). Organisasi itu memiliki tiga fungsi utama, yaitu : 
  1. Sebagai pembantu Bapak Kiai dan Ibu Nyai dalam proses pendidikan
  2. Sebagai media latihan berorganisasi dan praktik pendidikan kepemipinan dan manajemen
  3. Serta sebagai penyalur aspirasi seluruh santri dan penghuni pondok. 
Sumber : al-amien.sc.id

Memahami hidup dan kehidupan dengan seribu makna.